Klaim Bonus VIP, DAFTAR SEKARANG JUGA
Min. Deposit	Rp 20.000
Situs	Liputan Ardan FM
Jenis Permainan	Slot Online, Casino Online, Sportsbook , Tembak Ikan , Virtual Sports
Mata Uang	IDR (Indonesian Rupiah)
Metode Deposit	Semua Bank Indonesia, E-Wallet (Ovo, Dana, Gopay, LinkAja, Sakuku)
Bank	24 Jam Online

Home » Bonus VIP » Pola Gacor Hari Ini

Kisah Perjalanan Asmara PG Soft dan Mahjong di Bawah Pengawasan Scatter Hitam

Sebuah Pertemuan yang Tak Terduga

Suasana di kafe itu tenang, hanya terdengar alunan musik jazz yang lembut di latar belakang. PG SOFT duduk di meja pojok, matanya tak lepas dari wanita di depannya. Mahjong Way, dengan senyum manis dan mata yang berbinar, menyesap kopinya perlahan.

“Jadi, kamu serius?” tanya PG Soft, suaranya bergetar sedikit.

Mahjong meletakkan cangkirnya dengan tenang. “Serius tentang apa?” balasnya dengan nada menggoda, meski ia tahu apa yang dimaksud oleh PG Soft.

“Kita,” jawab PG Soft singkat, menatap lurus ke dalam matanya. “Hubungan kita.”

Mahjong tersenyum lebar. “Aku tidak pernah se-serius ini, PG. Aku tahu ini tidak akan mudah, tapi aku siap berjuang untuk kita.”

PG Soft mengangguk pelan. “Aku juga. Tapi… bagaimana dengan ayahmu? Pak Scatter Hitam tidak akan pernah menyetujui hubungan kita.”

Mahjong menghela napas panjang, seolah beban berat terlepas dari pundaknya. “Ayah memang keras, tapi aku tidak bisa terus hidup dalam bayang-bayangnya. Aku mencintaimu, PG. Itu yang paling penting sekarang.”

Kejutan yang Mengguncang Scatter Hitam

Beberapa minggu berlalu, hubungan mereka semakin dalam meski selalu diselimuti rasa takut akan ketahuan. Suatu hari, saat mereka bertemu di taman yang jauh dari keramaian kota, Mahjong tampak gelisah.

“Ada apa?” tanya PG Soft, menggenggam tangan Mahjong dengan lembut.

Mahjong menghela napas panjang sebelum menjawab, “Aku… aku hamil, PG.”

PG Soft terdiam, kata-kata itu terasa seperti petir di siang bolong. “Apa? Bagaimana…?” tanyanya, hampir tak percaya.

“Aku juga kaget. Tapi ini kenyataan. Kita akan punya anak,” ujar Mahjong dengan suara bergetar. Ia memandangi PG Soft, mencari tanda-tanda ketakutan di wajahnya, tapi yang ia temukan hanyalah kekhawatiran.

“Kita harus bilang ke ayahmu,” kata PG Soft akhirnya.

Mahjong menelan ludah, takut dengan apa yang mungkin terjadi. “Ayah pasti akan murka. Tapi kita tidak punya pilihan lain.”

Pertemuan dengan Pak Scatter Hitam

Hari yang mereka takutkan akhirnya tiba. PG Soft dan Mahjong berdiri di depan rumah besar keluarga Way. Dengan tangan gemetar, Mahjong mengetuk pintu. Pak Scatter Hitam membukakan pintu dengan wajah tanpa ekspresi.

“Ada apa? Mengapa kau di sini dengan orang ini, Mahjong?” tanyanya dingin, melirik PG Soft dengan penuh kebencian.

“Ayah, kami… kami perlu bicara,” jawab Mahjong, mencoba menenangkan suaranya.

Mereka duduk di ruang tamu yang luas. PG Soft merasa kaku, seolah-olah udara di ruangan itu terlalu tebal untuk dihirup.

“Apa yang ingin kalian bicarakan?” tanya Pak Scatter, pandangannya tajam menusuk PG Soft.

“Ayah, aku mengandung,” kata Mahjong dengan suara rendah, tapi cukup jelas.

Wajah Pak Scatter langsung memerah. Ia berdiri dengan cepat, matanya melebar. “Apa yang kau katakan? Kau telah mempermalukan keluarga kita!” teriaknya marah.

PG Soft maju, meski kakinya terasa lemas. “Pak Scatter, saya mencintai Mahjong. Saya akan bertanggung jawab atas ini. Saya mohon, beri kami kesempatan.”

Pak Scatter menatap PG Soft dengan kemarahan yang tak bisa disembunyikan. “Kau tidak akan pernah cukup baik untuk putriku,” katanya dengan tegas.

Mahjong berdiri, air mata mengalir di pipinya. “Ayah, ini anak kami. Aku tidak akan hidup tanpa PG. Jika Ayah mencintaiku, tolong pahami ini.”

Keheningan menyelimuti ruangan itu. Pak Scatter tampak bergulat dengan emosinya sendiri. Setelah beberapa saat, ia menghela napas panjang. “Kalian tidak tahu apa yang kalian hadapi,” katanya pelan, nadanya mulai melunak. “Tapi jika ini pilihanmu, Mahjong, maka aku akan menerima. Tapi ingat, PG, kau harus membuktikan bahwa kau pantas untuknya.”

PG Soft mengangguk cepat. “Saya akan membuktikannya, Pak Scatter. Saya akan melakukan apa pun demi Mahjong dan anak kami.”

Pak Scatter hanya mengangguk pelan, tanda bahwa ia akhirnya memberikan restunya, meski dengan berat hati.